nusakini.com-Jakarta-Menpora Imam Nahrawibersama Ketua Umum IQRA Burhan Mungin, Ketua IQRA DKI Jakarta Sri Sundari menjadi pembicara pada Seminar Indonesian Qualitative Researcher Association (IQRA) DPW DKI yang mengangkat tema 'Potensi Pemuda dan Jiwa Kepemudaan Membangun Idealisme Bangsa' di Ruang Theater Gedung Pelayanan Perpustakaan Nasional RI, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (31/10).

• Pra POPNAS Jadi Ajang Pembibitan Atlet Muda Daerah Menuju Pentas Olahraga Nasional dan Internasional
• Meriahkan Haornas Ke-39, DWP Kemenpora Buka Pelatihan Tata Boga untuk Tingkatkan Kreatifitas Olahan Makanan Sehat
• Menpora Amali Ingin PON Jadi Ajang Evaluasi Pembinaan Prestasi Olahraga Nasional menuju Prestasi Internasional
• Senior Officials Meeting the 5th Session of ICYSM, Delegasi Indonesia Tekankan Pentingnya Merawat Solidaritas Anggota OKI
• Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah Apresiasi Dukungan Kemenpora Terhadap Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia

  Pada sambutannya, menteri asal Bangkalan, Madura ini memberikan materi tentang Potensi Pemuda Dalam Membangun Bangsa. "Bagaimana sebuah penelitian harus ada keterkaitan nyata dengan kebijakan-kebijakan di lapangan, saya berharap dan minta tolong terkait persoalan keolahragaan dan kepemudaan, implementasi hasil yang dicapai harus mengikat kepada pengambil kebijakan agar lahir regulasi, kebijakan dan politik anggaran bagi keterlibatan anak muda," ujar Menpora. 

  Menpora berharap ke depan IQRA dapat bekerjasama dengan Kemenpora terkait tantangan dan peluang pemuda di masa-masa yang akan datang. "90 tahun yang lalu pemuda-pemuda kita telah bersatu hingga melahirkan sebuah Sumpah Pemuda 1928 yang hingga saat ini kita terus menghafalkan dan ingin mengamalkan serta ingin menjaganya hingga kapanpun, generasi itupun telah memberikan makna cukup besar bagi tegaknya NKRI," tuturnya. 

  Ia merasa galau apakah generasi saat ini mampu dan masih mengingat sumpahnya, ikrarnya, jasa-jasanya maupun apapun yang dihasilkan saat ini untuk generasi selanjutnya. "Generasi kita saat ini cukup mudah berubah sikap dan pikiran terlebih cenderung suka menyalahkan orang lain karena informasi dan bacaan-bacaan yang terbatas, padahal 1928 generasi kita dengan fasilitas terbatas mampu melepaskan ego-egonya demi Merah-Putih," kata Menpora. 

  "Di depan mata kita banyak tantangan-tantangan yang memaksa para pemuda kita peduli terhadap literasi, peduli dengan bacaan-bacaan yang bisa membuka jendela dunia dan hal-hal besar lainnya yang perlu diketahui, terima kasih kepada IQRA dan para pemuda kita harus sering-sering datang ke Perpusnas agar lebih banyak hal yang bisa dijadikan ilmu pengetahuan bagi penguatan mental dan spiritual," tutup Menpora. (p/ab)